Apa Benar Asing Kabur dari Pasar Saham RI ke Singapura

Jakarta, CNBC Indonesia - Kawasan Asia, terutama di Asia Tenggara hingga saat ini masih terus 'bergulat' dengan virus corona (Covid-19). Perkembangan pandemi virus yang berasal dari Wuhan, China terus semakin mengkhawatirkan di kawasan dengan julukan ASEAN tersebut.
Perjuangan melawan Covid-19 di Asia Tenggara membuat sebagian besar pasar saham di kawasan tersebut ikut terdampak, karena secara mayoritas investor mulai mengurangi selera risiko mereka di pasar saham.
Namun, di tengah lesunya pasar saham di Asia Tenggara, pasar saham di Singapura justru bergerak sebaliknya, yakni masih cenderung menguat, seakan pasar saham Negeri Singa kebal dengan pandemi.
Menurut James Cheo, Kepala Investasi di HSBC Private Banking & Wealth, pasar saham Singapura lebih menonjol dibandingkan dengan pasar saham Asia Tenggara lainnya di saat pandemi.
"Kami secara umum sedikit lebih berhati-hati di kawasan Asia Tenggara, tetapi di dalamnya, kami sebenarnya positif di Singapura," kata Cheo kepada "Street Signs Asia" CNBC pada Rabu (14/7/2021).
Alasannya, dia berpegangan pada upaya Negeri Singa secara manajerial dalam menangani pandemi Covid-19. Negeri Singa tersebut secara bertahap mulai melonggarkan langkah-langkah pembatasan sosial yang diberlakukan kembali pada awal Mei lalu.
Sebaliknya, beberapa negara lain di Asia Tenggara kini kembali berjuang keras dengan lonjakan infeksi Covid-19.
Tingkat vaksinasi di Singapura juga jauh melampaui negara-negara tetangganya, termasuk Indonesia. Berdasarkan Our World in Data Per 12 Juli, sekitar 40,47% orang Singapura telah divaksinasi penuh.
Sebagai perbandingan, di Malaysia sekitar 11,38% dari seluruh populasinya telah divaksinasi penuh, sementara di Indonesia dan Thailand, baru sebesar 5,5% dan 4,74% penduduk yang telah divaksinasi penuh.
Di luar situasi manajemen pandemi Singapura yang membaik dan sukses, Cheo menambahkan bahwa data ekonomi dan pendapatan di luar negeri tampak "sangat kuat."
Pada kuartal kedua tahun 2021, Singapura mencatat pertumbuhan ekonomi terkuat dalam 11 tahun terakhir dan berhasil rebound dari kemerosotan ekonomi pada tahun lalu.
Walaupun begitu, produk domestik bruto (PDB) Singapura pada kuartal II-2021 masih jauh di bawah kuartal II-2019 atau sebelum pandemi.
Cheo menyoroti keuangan dan industri di Singapura sebagai dua sektor yang dia sukai saat ini.
"Perusahaan di sektor keuangan Singapura "terlihat menarik" dan diharapkan berkinerja baik seiring dengan siklus global dan pemulihan ekonomi," kata Cheo.
Sementara itu, sektor industri juga akan diuntungkan karena alasan yang sama.
"Saat ekonomi dibuka kembali, anda akan mendapatkan lebih banyak aktivitas di berbagai bagian ekonomi, seperti beberapa investor yang mulai kembali berinvestasi di sektor real estate dan beberapa lainnya di sektor konsumer, saya pikir itu benar-benar dapat didukung karena ekonomi mulai pulih pada semester kedua tahun ini." Kata Cheo.
NEXT: Perbandingan Bursa RI dan Singapura
0 Response to "Apa Benar Asing Kabur dari Pasar Saham RI ke Singapura"
Post a Comment