Merayakan 20 Tahun Kegemilangan Spirited Away
Spirited Away mungkin sekilas seperti film anime untuk anak-anak pada umumnya. Namun selama 20 tahun terakhir, belum ada film sekelasnya yang secara utuh bisa menandingi capaian garapan Hayao Miyazaki ini.
Film yang mengisahkan petualangan magis gadis berusia 10 tahun bernama Chihiro di dunia gaib dan memiliki misi menyelamatkan kedua orang tuanya yang berubah menjadi babi karena keserakahan mereka.
Ketika dirilis 20 Juli 2001 silam, Spirited Away berhasil menorehkan sejarah yang belum pernah -dan belum digoyang- oleh karya anime mana pun di dunia.
Film ini berhasil menuai kesuksesan secara komersil dan memegang film terlaris dalam sejarah perfilman Jepang dengan capaian box office sebesar US$395,8 juta dari bujet sebesar US$19,2 juta.
Rekor tersebut dipegang Spirited Away selama 19 tahun hingga kemudian film anime Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba the Movie: Mugen Train merebutnya pada 2020.
Meski rekor komersil sudah direbut, capaian secara artistik belum tergoyahkan. Spirited Away meraih penghargaan tertinggi di dunia perfilman global: Piala Oscar.
Pada Academy Awards ke-75 atau Piala Oscar 2003, film ini berhasil memenangkan Best Animated Feature, mengalahkan Ice Age, Lilo & Stitch, Spirit, dan Treasure Planet.
Bukan hanya itu, kemenangan Spirited Away itu sekaligus menjadikan anime ini sebagai film animasi pertama dan satu-satunya karya hand-drawn dan film animasi non-Inggris yang memenangkan kategori tersebut.
Belum sampai di situ. Film ini juga banyak memenangkan penghargaan lainnya serta masuk beragam daftar rekomendasi.
Mulai dari 50 film top untuk anak usia 14 dari British Film Institute, jajaran film terbaik di abad 21 versi BBC dan The New York Times, hingga kerap dianggap film animasi terbaik yang pernah dibuat.
Selama 20 tahun terakhir, capaian Spirited Away garapan Hayao Miyazaki belum tergoyahkan oleh film sekelasnya.: (dok. Studio Ghibli via IMDb) Kecermelangan Hayao Miyazaki dalam meracik Spirited Away belum tergoyahkan, bahkan hingga dua dekade film ini dirilis dengan perkembangan teknologi animasi yang jauh lebih maju.
Sejumlah faktor yang menunjang Spirited Away sebagai film anime berkualitas nan melegenda. Salah satunya keluasan spektrum penonton yang dirancang sedemikian rupa oleh Miyazaki. Dari anak-anak sampai dewasa bisa menikmati film ini.
Belum lagi soal berbagai pesan yang disisipkan Miyazaki dalam film ini, seperti kritik soal kerusakan lingkungan yang disampaikan lewat sosok Dewa Sungai yang sangat kotor dan sangat bau.
Atau seperti kritik lainnya, yaitu kapitalisme, lewat sosok Yubaba yang memiliki pemandian dan keserakahan yang digambarkan oleh orang tua Chihiro yang berubah menjadi babi.
Kemudian masih ada beragam sisipan budaya mitologi masyarakat Jepang yang dicampur dalam film ini, tanpa harus membuat Spirited Away terasa berat untuk anak-anak.
Akademisi Sastra Jepang Universitas Bina Nusantara, Roberto Masami Prabowo, bahkan memiliki julukan untuk film ini dengan kekuatan narasinya: hidangan prasmanan.
"Ini seperti berbagai macam jenis makanan yang disajikan pada satu meja prasmanan yang bisa dinikmati siapa saja. Film ini sangat kaya dengan lapisan penonton yang sangat luas, dari anak-anak sampai dewasa bisa nonton film ini," kata Roberto.
Sedikit kenangan kegemilangan Spirited Away menjadi tema dalam Fokus edisi Juli 2021, bertepatan dengan pekan ulang tahun perilisan film ini: 20 Tahun Spirited Away.
[Gambas:Youtube]
Tentu tak semua pembahasan diangkat dalam rangkaian artikel kali ini, mengingat Spirited Away termasuk film yang paling banyak diulas, dikaji, dan ditulis-ulang baik oleh media, kritikus, hingga akademisi.
Namun ada asa bahwa sepenggal kenangan akan ulasan terkait Spirited Away ini menjadi pengingat bahwasanya anime bukan hanya sekadar hiburan bagi anak-anak.
"Sekarang lebih mengarah untuk membuat anime yang mengarah ke perdamaian. Anime yang bisa mendidik, menghormati, dan membuat berpikir dengan tenang." kata Roberto.
(end)[Gambas:Video CNN]
0 Response to "Merayakan 20 Tahun Kegemilangan Spirited Away"
Post a Comment